- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Dalam
buku The Elements of Journalism, Bill Kovach dan Tom Rosenstiel merumuskan
prinsip-prinsip jurnalistik ke dalam sembilan elemen jurnalistik yang
disimpulkan setelah Committee of Concerned Journalists mengadakan banyak
diskusi dan wawancara yang melibatkan 1.200 wartawan dalam periode tiga tahun.
Kesembilan
elemen tersebut, yakni:
1. Kewajiban utama jurnalisme adalah kebenaran.
Pada dasarnya penyataan elemen “kebenaran”
merupakan prinsip yang membingungkan, karena keberanan bisa dipandang benar
dari berbagai pandangan yang berbeda. Dalam hal kebenaran, masyarakat butuh
proses dan prosedur hingga mendapatkan apa yang disebut kebenaran.
Yang diberikan oleh wartawan mengenai
kebenaran adalah kebenaran fungsional. Ini bukan kebenaran mutlak ataufilosofis.
Dimana kebenaran terjadi setelah melalui beberapa tahapan , proses, atau
prosedur. Seperti halnya guru-guru yang mengajarkan murid-muridnya pelajaran di
sekolahberdasarkan kebenaran fungsional. Polisi menangkap tersangka berdasarkan
kebenaran fungsional.
2. Loyalitas utama jurnalisme adalah pada warga negara.
2. Loyalitas utama jurnalisme adalah pada warga negara.
Wartawan atau jurnalis memiliki tanggung jawab
social yang tak jarang melangkahi kepentingan perusahaan tempat ia bekerja. Dimana
tanggung jawab yang besar ini menjadi salah satu tolok ukur perusahaan media
menjadi sukses, karena bisa lebih mementingkan kepentingan masyarakatnya. Hal itu
yang membuat perusahaan lebih untung dibandingkan dengan mementingkan
kepentigan bisnisnya. Dengan setia kepada warga, akan tumbuh kepercayaan dari
warga, dimana kepercayaan tersebut dapat “dimanfaatkan” perusahaan untuk
pemasangan iklan.
Wartawan juga menjadi salah satu tempat/sarana masyarakat untuk menyalurkan aspirasi dan pendapatnya. Dengan demikian warga pun senang dengan “keberpihakan” wartawan/media kepada masyarakat.
3. Esensi jurnalisme adalah disiplin dalam melakukan verifikasi.
Wartawan juga menjadi salah satu tempat/sarana masyarakat untuk menyalurkan aspirasi dan pendapatnya. Dengan demikian warga pun senang dengan “keberpihakan” wartawan/media kepada masyarakat.
3. Esensi jurnalisme adalah disiplin dalam melakukan verifikasi.
Dalam hal menyebarkan informasi “hiburan” dan
terlepas dari propaganda, wartawan memiliki metode objektif, dimana metode ini
digunakan bukan berdasarkan latar belakang wartawan atau kepentingan personal.
Kovach dan Rosenstiel menawarkan lima konsep
dalam verifikasi:
•
Jangan menambah atau mengarang apa pun;
•
Jangan menipu atau menyesatkan pembaca, pemirsa, maupun pendengar;
• Bersikaplah setransparan dan sejujur mungkin
tentang metode dan motivasi anda dalam melakukan
reportase;
•
Bersandarlah terutama pada reportase Anda sendiri;
•
Bersikaplah rendah hati.
Dengan demikian, disiplin verifikasi berfokus
untuk memberitakan apa yang benar-benar terjadi dan tidak aka nada narasumber
fiktif.
4. Jurnalis harus tetap independen dari objek yang diliput.
4. Jurnalis harus tetap independen dari objek yang diliput.
Wartawan bukan berarti tidak bersikap netral
atau sebaliknya dalam menyampaikan opini. Bersikap independen lebih penting
dibandingkan netralitas. Dalam hal ini, wartawan sulit untuk membuat mereka
yang diliput percaya padanya bahwa merekalah yang lebih diutamakan disbanding membuat
perspektif baik dari dirinyasnediri.
Independensi dari faksi bukan berarti membantah adanya pengaruh pengalaman atau latar belakang si jurnalis, seperti dari segi ras, agama, ideologi, pendidikan, status sosial-ekonomi, dan gender. Namun, pengaruh itu tidak boleh menjadi nomor satu. Peran sebagai jurnalislah yang harus didahulukan.
Independensi dari faksi bukan berarti membantah adanya pengaruh pengalaman atau latar belakang si jurnalis, seperti dari segi ras, agama, ideologi, pendidikan, status sosial-ekonomi, dan gender. Namun, pengaruh itu tidak boleh menjadi nomor satu. Peran sebagai jurnalislah yang harus didahulukan.
5. Jurnalis harus memantau independen terhadap kekuasaan.
Memantau kekuasaan bukan berarti hanya
memperhatikan penguasa yang nyaman, namun disini waartawan turut andil dalam
penegakan demokrasi. Dimana wartawan menginvestigasi dan berhasil menunjukkan
siapa yang salah, siapa yang melakukan penggaran hukum, siapa yang benar, yang
seharusnya menjadi terdakwa dalam kasus yang selama ini disembunyikan atau lain
sebagainya.
Jurnalis juga harus bisa mengangkat suara yang lemah dan mendorong mereka yang tidak melakukan hal-hal buruk dan benar.
6. Jurnalisme sebagai forum publik.
Jurnalis juga harus bisa mengangkat suara yang lemah dan mendorong mereka yang tidak melakukan hal-hal buruk dan benar.
6. Jurnalisme sebagai forum publik.
Zaman dulu tersedia ruang tamu yang digunakan
sebagai tempat forum dimana orang-orang bisa menyampaikan pendapat, kritik,
saran, serta aspirasi mereka. Disediakan juga cerutu serta minuman. Rasa ingin
tahu yang begitu besar terhadap pemberitaan yang baru disebarkan akan menarik
mereka yang memiliki pendapat, kritik, saran, serta aspirasi datang dan
mengutarakannya melalui berbagai wadah seperti talk show, telepon di radio,
telepon siaran langsung, opini pribadi, surat pembaca, dan sebagainya. Pada forum
inilah demokrasi ditegakkan, dimana tanggapan warga pada akhirnya diterima atau
sampai pada telinga dan mata pemerintah. Dari sinilah tugas pemerintah mengolah
aspirasi warganya.
Dewasa ini teknologipun semakin canggih juga dilengkapi dengan jaringan internet. Dimana warga tak lagi kesulitan dalam berpendapat, memberi kritik, memberi saran, serta aspirasi dirinya mengenai apa yang mereka terima melalui berbagai media (televisi, radio, internet, majalah, koran, dsb) yang disampaikan melalui chatroom di internet, kolom komentar, dan lain sebagainya. Dengan demikian tugas jurnalisme sebagai forum sangatlah penting bagi warga.
7. Jurnalisme harus memikat sekaligus relevan.
Dewasa ini teknologipun semakin canggih juga dilengkapi dengan jaringan internet. Dimana warga tak lagi kesulitan dalam berpendapat, memberi kritik, memberi saran, serta aspirasi dirinya mengenai apa yang mereka terima melalui berbagai media (televisi, radio, internet, majalah, koran, dsb) yang disampaikan melalui chatroom di internet, kolom komentar, dan lain sebagainya. Dengan demikian tugas jurnalisme sebagai forum sangatlah penting bagi warga.
7. Jurnalisme harus memikat sekaligus relevan.
Memikat dan relevan dapat dilihat sebagai
sesuatu yang bertolah belakang. Inilah tantangannya bagi wartawan untuk
menjadikan sebuat berita atau informasi yang didapat menjadi berita yang
menarik juga relevan. Laporan yang memikat dianggap laporan yang menyenangkan,
lucu, bersensasi, dan menghibur. Sedangkan laporan yang relevan dianggap
laporan yang membosankan.
Dalam hal ini wartawan memainkan dinamika emosional dari pembaca dari bagaimana dari Teknik penulisannya, serta konten dalam laporan tersebut. Seperti halnya majalah atau koran yang menyajikan berita relevan dengan sampul halaman tokoh yang dibuat menyerupai kartun. Dan lain sebagainya.
8. Jurnalis harus menjaga agar beritanya komprehensif dan proporsional.
Dalam hal ini wartawan memainkan dinamika emosional dari pembaca dari bagaimana dari Teknik penulisannya, serta konten dalam laporan tersebut. Seperti halnya majalah atau koran yang menyajikan berita relevan dengan sampul halaman tokoh yang dibuat menyerupai kartun. Dan lain sebagainya.
8. Jurnalis harus menjaga agar beritanya komprehensif dan proporsional.
Jurnalis harus bisa menyajikan berita yang
proporsional, bukan berita yang “receh” atau tidak bermutu. Jurnalistik diibaratkan
sebagai pembuatan peta, dimana peta menjadi sebuah petunjuk juga acuan bawa
penggunanya. Begitu juga denga jurnalis yang harus bisa membuat pembaca atau
penikmatnya dapat berlayar setelah menerima berita tersebut. Proporsi dan
komperhensivitas harus menjadi kunci akurasi. Penikmat pun akan terbantu dengan
memahami lebih baik ide yang beragam dalam berita.
Wartawan memikirkan berita mana yang diangkat, berita mana yang penting, apa yang dapat dijadikan berita utama, hal ini dapat dinilai berbeda antara wartawan dan pembaca. Pemilihan berita juga sangat subjektif. Justru karena subjektif inilah yang menadi pengingat agar wartawan dapat membuat berita yang proporsional dan komperhensif.
Wartawan memikirkan berita mana yang diangkat, berita mana yang penting, apa yang dapat dijadikan berita utama, hal ini dapat dinilai berbeda antara wartawan dan pembaca. Pemilihan berita juga sangat subjektif. Justru karena subjektif inilah yang menadi pengingat agar wartawan dapat membuat berita yang proporsional dan komperhensif.
9. Segala sesuatu yang berasal dari hati nurani akan lebih baik dari apapun
Dari persoalan yang terjadi didalam kehidupan
wartawan jawabnnya adalah bersumber pada hati nurani. Setiap jurnalis, dari
redaksi hingga dewan direksi, harus memiliki rasa etika dan tanggung jawab
personal, atau sebuah panduan moral. Terlebih lagi, mereka punya tanggung jawab
untuk menyuarakan sekuat-kuatnya nurani mereka dan membiarkan yang lain
melakukan hal yang serupa.
Agar hal ini bisa terwujud, keterbukaan
redaksi adalah hal yang penting untuk memenuhi semua prinsip jurnalistik.
Gampangnya mereka yang bekerja di organisasi berita harus mengakui adanya
kewajiban pribadi untuk bersikap beda atau menentang redaktur, pemilik,
pengiklan, dan bahkan warga serta otoritas mapan, jika keadilan (fairness) dan
akurasi mengharuskan mereka berbuat begitu.
Dalam kaitan itu, pemilik media juga dituntut untuk melakukan hal yang sama. Organisasi pemberitaan, bahkan terlebih lagi dunia media yang terkonglomerasi dewasa ini, atau perusahaan induk mereka, perlu membangun budaya yang memupuk tanggung jawab individual. Para manajer juga harus bersedia mendengarkan, bukan cuma mengelola problem dan keprihatinan para jurnalisnya.
Dalam kaitan itu, pemilik media juga dituntut untuk melakukan hal yang sama. Organisasi pemberitaan, bahkan terlebih lagi dunia media yang terkonglomerasi dewasa ini, atau perusahaan induk mereka, perlu membangun budaya yang memupuk tanggung jawab individual. Para manajer juga harus bersedia mendengarkan, bukan cuma mengelola problem dan keprihatinan para jurnalisnya.
Itulah
kesembilan elemen yang dirumuskan oleh Bill Kovach dan Tom Rosenstiel. Jika dikaitkan
dengan kondisi media massa saat ini, sangat berpengaruh bagi wartawan saat ini.
Apalagi di zaman yang modern ini semakin banyak orang yang dapat mengakses
dirinya sebagai wartawan. Artinya setiap orang dapat menjadi jurnalis meski
tanpa surat ketetapan sebagai wartawan. Namun inilah yang perlu diketahui oleh
mereka yang mencoba menjadi “jurnalis amatir”. Karena dengan ketidaktahuan
mengenai kesembilan elemen ini berpotensi menghancurkan reputasi jurnalis yang sebenarnya.
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar